Bulan K3 Nasional 2025 : Tingkatkan Kompetensi SDM, Tekan Angka Kecelakaan Kerja
Sumber Gambar : PPID PelaksanaMemasuki awal tahun 2025, Indonesia kembali memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional yang berlangsung dari 12 Januari hingga 12 Februari. Tahun ini, fokus utama diarahkan pada topik “Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3)”.
Tentu saja ini sesuai dengan salah satu asa cita presiden Prabowo Subianto, dimana penitikberatan SDM menjadi kunci keberhasilan cita-cita kepemimpinan menuju Indonesia emas 2045. K3 sebagai instrumen pemikiran dan upaya penerapannya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan khususnya upaya untuk mencegah dan mengurangi timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Sementara itu, menurut data yang dilansir dari situs remis Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa sepanjang Januari hingga Agustus 2024, terjadi 278.564 kasus kecelakaan kerja di Indonesia.
Provinsi dengan jumlah kasus tertinggi adalah Jawa Barat, diikuti oleh Jawa Timur dan Jawa Tengah. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, mengindikasikan bahwa upaya pencegahan masih perlu ditingkatkan.
Dalam rangka memperkuat kapasitas SDM dalam penerapan SMK3, Subkhan menyampaikan diperlukannya usulan revisi yang berlandaskan pada tiga aspek utama untuk mencapai tujuan Beyond K3: SMS. S mengacu pada Sustainability K3, yang menekankan bahwa peran K3 tidak lagi terbatas pada pencegahan kehilangan kontrol atau pengurangan bahaya HSSE. Kini, K3 telah berkembang menjadi instrumen vital untuk mendukung keberlanjutan bisnis, memenuhi syarat investasi, serta membangun kepercayaan dalam ekosistem usaha domestik dan pasar global.
Selanjutnya, modernisasi K3, yang dimana menuntut agar K3 menjadi lebih gesit dan adaptif dalam menghadapi tantangan global saat ini, serta mampu membangun ketahanan untuk masa depan. Selain itu, pengelolaan K3 harus selaras dengan perkembangan digitalisasi, bahkan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk mengoptimalkan penerapannya. Peralatan dan metode implementasi K3 juga perlu disesuaikan dengan era digital, seperti audit, safety patrol, dan HSE CEO Talk yang kini dapat dilakukan secara virtual menggunakan drone kamera, sehingga lebih efektif, efisien, dan mampu menjangkau semua lokasi, termasuk area terpencil.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, harapannya angka kecelakaan kerja di Indonesia dapat ditekan secara signifikan pada tahun 2025. Namun, hal ini memerlukan komitmen dan kerjasama dari semua pihak, termasuk pemerintah, perusahaan, dan pekerja itu sendiri. Penerapan SMK3 yang efektif, peningkatan kapasitas SDM, dan kesadaran kolektif akan pentingnya keselamatan kerja menjadi kunci utama dalam mewujudkan lingkungan kerja yang aman dan sehat.